Jumat, 22 April 2016

Ekspektasi

.... Dia menyebutnya "ekspektasi terlalu tinggi" , jadi orang lain mengharapkan dia  menjadi orang yang mereka harapkan. tapi dia sendiri tidak yakin kalau dia bisa, karna dia berfikir bahwa  itu hanya ekspektasi orang lain yang berlebihan. tapi disisi lain dia tidak mau mengecewakan mereka.

Lalu akhirnya dia mengambil keputusan untuk meninggal kan mereka.
dan mulai berkata dalam hatinya, "lebih baik saya pergi dari pada saya harus mengecewakan mereka".
dan orang lain mulai menyalahkannya, dan lama kelamaan dia harus terima itu, walaupun sakit. tapi dia merasa bahwa, tidak apa saya sakit, tapi setidaknya saya tidak mengecewakan orang lain

lalu dikemudian hari, dia mengalami hal yang sama, sejarah berulang.bertemu dengan orang yang mempunyai ekspektasi lebih terhadap dia, dia mulai ketakutan akan "sakit" yang pernah dia alami sebelumnya. kemudian dia mulai kecewa, lalu mulai menyalahkan orang2 disekitarnya. kenapa mereka punya ekspektasi itu.

Dia takut untuk memiliki orang lain di dalam hidupnya, karna takut  mengecewakan mereka, dan juga takut kalau akan menyakiti dirinya sendiri lagi. tetapi semakin dia mencoba, semakin dia tidak bisa. dia tidak pernah bisa hidup sendiri.

Lalu di satu titik dia menemukan satu hal yang merubah hidupnya.
Dia mulai berfikir, kenapa orang-orang bisa mempunyai ekspektasi itu, kalau bukan karna mereka melihat "sesuatu" dalam dirinya.
Temukan "sesuatu" itu, karna itulah sebenarnya Anugrah Tuhan dalam hidupnya yang tidak disadari selama ini, tetapi orang lain sudah melihat itu. tidak seharusnya dia kecewa, dan tidak seharusnya dia merasa sakit karena nya.

insane

saya percaya segala sesuatu yang terjadi tidak ada yang kebetulan.
entah itu akan berdampak besar ataupun sangat kecil buat kita, tapi yang pasti tidak ada yang kebetulan.
karna begitulah Tuhan merancangkan hidup ini sedemikian rupa
penuh misteri dan kadang membingungkan tapi itulah yang justru membuat hidup ini punya ritme

pagi ini, saya ketemu dengan salah seorang saudara,  dan kemudian kami mulai bercerita panjang lebar. sebenarnya itu bukan waktu yang tepat untuk membahas banyak hal, karna saya harus berangkat kerja setelahnya. tapi pagi ini rasanya suatu hal yang sangat menyenangkan untuk meluangkan sedikit waktu untuk bercerita.
ternyata orang yang sampai tidak makan karena ekonomi tidak mencukupi itu tidak hanya ada di tv dan sinetron2, bukan katanya saja. tapi real di sekitar kita. oohhh... God , sepanjang jalan saya keingat itu, dan seharian ini, pembahasan itu masih timbul tenggelam di pikiran saya.
saya semakin menyadari terlalu banyak hal yang mungin saya tidak sadari di hidup ini, dan membuat saya lupa atau lalai untuk bersyukur. pekerjaan saya sekarang, meskipun tidak aman dan tidak menyenangkan, tapi ternyata ini juga adalah hal besar yang seharusnya saya syukuri dan nikmati
kemudian saya keingat tawararan pekerjaan yang saya tolak karna gaji nya tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, padahal sebenarnya gaji yang di tawarkan itu sudah lebih besar dari apa yang saya terima sekarang. apakah aku terlalu tamak?? sementara orang diluar sana ??
Tapi apapun itu saya mau tetap fokus kepada Tuhan, untuk saya boleh melihat dan merasakan  hal2 luar biasa seperti ini. tidak ada rasa tertuduh, karna itu bukan dari Tuhan