Kamis, 09 Juni 2016

10.06.16

Ketika orang lain menasihati, mengingatkan atau bahkan complain sesuatu terhadap kita, sering kali respon pertama yang kita lakukan adalah, membandingkan kita dengan orang lain terlebih dahulu.mencari titik aman dan berkata "itu bukan aku" .kenapa kita tidak bilang " iya kah"??,  "apakah saya benar benar demikian..??" bukan agar orang lain bisa mengintimidasi kita dengan menerima semua apa yang mereka katakan. tetapi ketika itu terjadi, kita sedang belajar untuk membuka diri kita terhadap hal-hal yang akan membuat kita lebih baik lagi. tentu saja bukan semua omongan orang lain itu benar. tapi yang paling utama adalah sikap kita

Bejana Indah

Adalah seorang pengrajin bejana dan tempayan. dia sudah terkenal dengan hasil2 karya yang luar biasa. pembuat tempayan merupakan keahlian yang di wariskan dari orang tuanya yang juga terkenal pada masanya. 
dia bisa memilih tanah liat terbaik hanya dengan melihat sekilas dan bahkan hanya mencium aroma tanah nya saja. hal-hal seperti itulah yang tidak dimiliki oleh pengrajin lain dan membuat dia berbeda dari pengrajin pada umum nya. 
ketika pengrajin pada umumnya berduyun2 ke daerah A untuk mengejar tanah liat yang mereka yakini bagus, maka dia tetap pada pendiriannya pada tanah yang dia yakini terbaik, menurut apa yang sudah diwariskan orang tuanya kepada dia. dia sangat percaya dan mencintai orang tuanya dan juga sebaliknya, oleh sebab itu dia sangat percaya bahwa hal-hal terbaik yang orang tuanya sampaikan kepada dia, tanpa mengurangi dan melebihi maka yang terbaik juga hal yang akan dia hasilkan.
Pada suatu kali, dia sedang berjalan2 untuk menikmati hari2 nya di luar aktifitasnya sehari hari sebagai pengrajin. ketika dia berjalan, dia melihat seonggok tanah liat di pinggiran jalan. sebenarnya sedikitpun dia tidak lagi berniat untuk mencari tanah liat. tetapi ketika dia melihat, dan dia tau bahwa tanah itu bahan yang sangat baik untuk dijadikan karya yang bagus. dia lalu mengumpulkan tanah itu  dan membawanya pulang. 

Si pengrajin mulai membuat bejana dari tanah liat tadi, ketika membentuk proses pertama, tanah tersebut sangat keras, sehingga butuh usaha lebih keras juga untuk bisa membentuknya. tapi si pengrajin tetap tersenyum membayangkan hasil yang akan dia dapat dari tanah ini. tak jarang pengrajin mengulang satu proses sampai berulang kali sampai hasil tiap proses benar2 sempurna.kadang dia hanya membiarkan tanah itu begitu saja, sampai pada titik tanah itu siap untuk dilanjutkan ke proses berikutnya. pengrajin benar benar tau langkah apa yang akan dilakukannya untuk membentuk tanah liat itu. meskipun dia menghabiskan lebih banyak waktu dan juga tenaga untuk tiap proses, dia tetap melakukannya karna dia tau hasilnya pasti sempurna. 

Setelah sekian lama, akhirnya jadilah bejana yang sangat indah, tidak hanya indah tetapi juga kuat dan berkualitas. ketika pengrajin melihat hasilnya, dia tidak berhenti tersenyum dan mendekap bejana tadi. lalu dia meletakkan bejana tersebut di etalase. semua orang melihat bejana tersebut setiap hari. karna sangat bahagia melhat hasilnya, bahkan pengrajin tidak pernah berniat untuk menjualnya. karna dia benar2 tau usahanya dan apa yang sudah dia lakukan untuk si bejana tidak akan pernah sebanding dengan uang atau materi yang orang lain akan berikan kepadanya. 


***
Demikian lah Tuhan membentuk hidup kita. bukan karna kita sudah yang terbaik maka Tuhan mengambil dan memilih kita. tapi karna kasihnya Tuhan dan dia pengrajin yang Hebat dalam hidup kita. Dia mengerjakannya seturut apa yang Bapa kehendaki.
Tuhan menghendaki kita mau diproses, kadang hal sulit diizinkan ada di hidup kita. bukan supaya kita menderita, tetapi agar kita semakin terbentuk. bukan menjadi bejana "asal jadi", tetapi yang terbaik dan yang sempurna yang Tuhan tetapkan bagi kita. kadang kita mengalami kesulitan berulang ulang. atau bahkan kadang2 hidup kita seakan2 stuck di  satu titik, seolah2 tidak terjadi apa2. seolah tidak berdampak.
lelah??.... iya, kadang kita mungkin lelah menghadapi semua itu. tetapi taukah kita seberapa lelah pengrajin yang membentuk kita semuanya dibanding kita yang di bentuk?? 
sebanding kah???
Dan pada akhirnya, Tuhan akan tersenyum melihat kita, ketika kita mau dibentuk, dan jadi seperti yang Dia mau. mendekap kita dan takkan dilepaskan lagi. bahkan tidak akan pernah mau diganti dengan harga seberapa pun juga.
Karna kita sangat berharga dimataNya...

God Bless