Jumat, 29 November 2019

Engkau di dalamku (GMB)




Verse 1
Kaulah penulis hidupku
Kau membuat s'galanya baru
Engkau di dalamku dan kuada dalamMu
Tak ada yang tak mungkin bagiMu

Verse 2
Ku dicipta untukMu
Tuk membawa harum namaMu
Engkau di dalamku dan kuada dalamMu
Kini kudatang mencari wajahMu

chorus
MengasihiMu s'lalu dengan s'genap hatiku
Mencintai seluruh perbuatanMu
Mengabdikan hidupku sesuai rencanaMu
Ku mau menyembahMu sampai akhir hayatku

Verse 3
Kau memahami hatiku
Hanya Kau yang mengertiku s'lalu
Engkau di dalamku dan kuada dalamMu
Kini ku datang mencari wajahMu

*****
Pernah suatu kali, saya ngalamin masa2 jenuh sekali. Biasanya kalau udah dalam kondisi seperti ini, biasanya akan cepat mempengaruhi pekerjaan saya. Dari satu pekerjaan kemudian mempengaruhi pekerjaan yang lain. Dan paling bahaya nya, bisa jadi mempengaruhi orang 2 disekitar saya.

Saya sadar ini tidak benar, saya harus berjuang melepaskannya. Setelah 3 hari berturut2 saya berjuang, tapi sepertinya tidak ada perubahan. perasaan jenuh menguasai, mood saya ga balik!. Saya mencoba menghubungi keluarga dan rekan2 sepelayanan. Yahh... sekedar sharing, dan bilang kalau lagi kangen mereka. Biasanya cara ini cukup ampuh untuk balikin mood. Namun berbeda kali ini.

Besok hari nya, saya putuskan untuk pulang kerja lebih cepat dari biasanya. saya ajak seorang rekan kerja untuk pergi jalan-jalan sore. Sebenarnya tidak ada tujuan yang pasti, karna saya pun belum tau banyak tentang tempat disini. Tapi harus dicoba Kali aja diluar ada yang menarik yang bisa balikin mood.

Kami berhenti di sebuah lapangan luas yang dipenuhi ilalang pendek yang sudah kering. Sepertinya lapangan ini sudah lama tidak dipakai, sehingga ilalang itu bisa tumbuh memenuhi seluruh lapangan, seluruh lapangan luas itu kelihatan berwarna kuning keemasan. Ditambah lagi terpaan cahaya matahari sore saat itu, membuat keindahannya seolah sangat sempurna.

Setelah sesaat berhenti untuk sekedar mengagumi keindahan itu, kami melanjutkan perjalanan yang masih tanpa tujuan. Saya melihat pepohonan yang tumbuh berjejeran di sepanjang jalan. Sepertinya juga sangat indah. Mirip barisan militer dalam upacara besar. Seolah dikomando, seolah barisan itu memberi salam penyambutan pad kami.
Lalu kemudian kami berhenti di satu dataran yang agak tinggi. Matahari seolah berada di titik terindahnya. Kami berhenti, mencoba mengabadikan saat2 terindah itu. Lalu bergerak melihat barisan perbukitan di sisi lainnya. Atau melihat rumput2 liar yang berwarna-warni. Semuanya seolah pamer keindahan masing2.

Matahari terus bergerak, dan awan bergerak seolah menyambutnya kembali. Sisanya kami hanya berdiri menyaksikan itu semua . Saya terkesima. Saya takjub bagaimana seluruh alam seolah sedang memainkan perannya masing-masing di hadapan kami.

Tiba-tiba sepenggal kalimat dalam lagu pujian masuk dalam pikiran saya ...mencintai seluruh perbuatanMu...
Sebelum saya berhasil merangkai penggalan kalimat lain dari lagu ini, saya menyadari memang betapa saya sangat mencintai apa yang Tuhan sedang kerjakan saat itu dalam hidup saya.

Bagaimana dengan keindahan ini semua aku boleh disadarkan bahwa mencintai perbuatan Tuhan itu bukanlah kewajiban melainkan kebutuhan. Dan ketika kebutuhanku dipenuhi, aku tau jiwaku tidak lagi merasa jenuh . Mood yang lagi down seketika berubah jadi semangat yang besar. 

Kami berjalan pulang meninggalkan tempat itu. nyanyian itu terus keluar dari bibir saya tanpa henti ..Kau memahami hatiku, hanya Kau yang mengerti ku slalu ......❤️❤️❤️❤️



#God Bless

Selasa, 26 November 2019

Helper vs maker

Kadang kala yang menentukan kita menjadi Helper atau maker bukanlah kesempatan. Melainkan keputusan kita sendiri.
Bukan tinggi rendahnya jabatan kita, tapi cara kita memandang siapa diri kita.
Bukan bagaimana caranya melindungi diri, tapi bagaimana memperbesar kapasitas .


Seorang Helper akan bertindak ketika dia "mau" melakukannya. Atau ketika dia diperintah
Tapi maker akan bergerak, setiap ada kesempatan.

Seorang Helper akan melemparkan "resiko" kepada orang lain, dengan dalih hanya membantu.
Seorang maker bahkan mau menanggung resiko Helper, karna dia tau "resiko" itu penting

Seorang Helper akan selalu berada dalam titik nyaman.
Seorang maker bahkan harus menerobos situasi yg tak pernah dibayangkan.

Ketika keberhasilan datang, Helper hanya akan berdiri dan melihat. Tapi maker akan menerima semua ucapan selamat, lalu pulang dengan rasa penuh.

Doa untukmu

Entah..mungkin aku sok tau
Waktu aku melihatnya,seolah aku tak lagi ragu
Dia punya hati untukmu
Aku tak tau, apakah kau sadar itu

Sepintas lalu, aku lihat dia pantas
Dari bahasa dan kehidupan yg dia pajang sekilas
Tapi,sekali lagi itu hanya analisa sok tau yg melintas
Mungkin karna inginku berharap bahagiamu berbalas.

Sore itu,aku ingat sekali warna langit di luar
Kala dia bercerita tentang tugas, lalu cerita tentang hidup yang terus bergulir
Ahh..hanya sekedar alasan bertutur
Batinku...
Tapi tak sedikitpun terbersit inginku sekedar membaur
Biarlahh.. Biarkan waktu yang akhirnya melebur...

Lalu sekejap, aku berfikir...
Mungkin keindahan ini pun perlu batas
Sampai nanti ada kata yang menjamin
Bahwa semua ini bukan sekedar ingin
Biar dia menjadi harap dan doa yang terwujud

Sebentar saja,lalu aku seperti terbangun..
Apakah aku masih bisa terus memelukmu
Atau bagaimana jika kurindu buaianmu nanti
Aahhh...lalu sepi merasuk sekali
Peluk aku sekali lagi
Sebelum aku melepasmu untuk bahagiamu

Sabtu, 23 November 2019

Ezra 10:4

Ezra 10:4 (TB)  Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu. Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!" 


Setelah orang Israel mengalami pembuangan ke Babel, Tuhan menggerakkan hati raja Persia, raja koresh untuk mengizinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem, diam dan kembali beribadah disana.

Yerusalem bukan hanya bagian dari tanah leluhur yang diberikan bagi bangsa Israel sebagai harta benda. tapi juga tanah yang diberkati Tuhan, yang dijanjikan bahwa nama Tuhan Allah Israel itu akan berdiam disana. Dialah Allah yang memberikan kemenangan terus menerus bagi bangsa itu.

Jadi ketika bangsa Israel diizinkan kembali kesana, itu berarti bahwa status mereka sebagai bangsa buangan sekarang berganti menjadi sebuah bangsa yang merdeka, mereka punya kesempatan untuk beribadah kepada Allah mereka. sebentar lagi mereka akan kembali mengalami kemenangan demi kemenangan, memiliki kesempatan menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa bangsa lain, seperti sebelumnya. Inilah yang membuat perihal kepulangan ini menjadi sangat istimewa.

Ketika mereka sudah berkumpul di Yerusalem, mereka mulai melakukan pembaharuan, pemulihan bangunan fisik maupun bangunan rohani. Kebaktian2 mulai dilakukan kembali. Pernah mengalami perlawanan tapi Tuhan menyertai bangsa itu. Menggenapi apa yang telah dinubuatkan nabi Yeremia sebelumnya.

Namun ditengah tengah pengalaman pertolongan Tuhan yang tak pernah habis itu, Imam Ezra mengetahui bahwa bangsa Israel itu melakukan sebuah kesalahan lain yaitu, perkawinan campur dengan orang- orang sekitar yang tidak mengenal Allah Israel, mereka adalah orang2 yang beribadah kepada allah lain.

Sebagi seorang ahli kitab, imam Ezra tau betul bahwa hal itu menyalahi perintah Tuhan, dengan perkawinan campur ini menunjukkan ketidak setiaan bangsa ini pada Tuhan Allah nya.

Tapi Tuhan itu sangat baik. Pasti masih ada kesempatan bagi bangsa Israel untuk berbalik pada Tuhan, iya..satu- satunya cara adalah, mereka harus bertobat. Mereka harus meninggalkan kesalahan yang mereka perbuat sebelumnya. mereka harus mengusir para istri2 mereka, dan juga anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan ini.

Saat itu Ezra sangat sedih, dan berkabung saat mengetahui situasi yang dilakukan orang2 sebangsanya. Ezra datang kepada Tuhan, Mengaku dosa atas kesalahan bangsanya, dia berpuasa. Dimasa imam Ezra berkabung seperti itu, datang pula orang2 yang melakukan kesalahan itu, mereka mengakui kesalahan mereka. Bergabung dan berdoa bersama sama imam Ezra. Seorang diantaranya bernama sekhanya bin yehiel bahkan berkata kepadanya : Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu. Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!" 




 Dari ayat diatas, ada beberapa hal yang saya pahami dan mengingatkan saya secara pribadi , yaitu ;

Pertama.
Ketundukan diri pada pemimpin

Sekhanya memang bersalah dan diapun akhirnya menyadarinya. Namun walaupun demikian pasti tidak mudah bagi seorang sekhanya untuk "mengusir" anak dan istrinya begitu saja. Walaupun itu sebagai konsekuensi yang harus diterima akibat  kesalahan yang dilakukannya selama ini.

Sikap ketundukan sekhanya pada pemimpin, membawa dia datang kepada Ezra. dia tidak hanya menyadari kesalahannya. Tetapi mendukung keputusan pemimpin walaupun itu bukan hal yang menyenangkan baginya bahkan bisa dibilang bahkan menyakitkan baginya.

Alih- alih berbantah dengan keputusan pemimpin untuk menyelamatkan kepentingannya,  dia justru datang kepada Ezra, menyatakan "kami akan mendampingi engkau"

Kedua.
Pentingnya Orang- orang yang mendukung

Bagi Imam Ezra, tentu saja ini juga bukan hal yang mudah. Karna walau bagaimanapun juga orang Israel adalah orang sebangsanya yang dia sayangi. Tapi cinta dan kepatuhan pada perintah Allah haruslah yang terutama. Raja mempercayakan bangsa Israel ada dalam pimpinannya. Dan imam Ezra harus bertindak.

"Tuhan sudah begitu baik!!, memberi kesempatan kepada kami balik dari pembuangan ke negri kami, walaupun nenek moyang kami sudah melakukan banyak kesalahan dahulunya.
Tapi sekarang kenapa bangsaku masih saja melakukan hal yang tidak sedikitpun menunjukkan bahwa mereka bersyukur?? Justru malah tindakan yang mendukakan Tuhan??" Mungkin begitulah dalam hati Ezra saat itu.

Ezra, berada dalam posisi sulit. Ini adalah keputusan besar. Karna walau bagaimanpun juga, keputusan ini menyangkut suatu bangsa yang sangat besar. Bangsa yang diurapi Tuhan, tapi sekaligus juga bangsa yang tegar tengkuk. Pasti ada pro dan kontra, tapi juga keputusan ini harus diambil.

Namun ketika sekhanya mewakili orang2 yang setuju dan mendukung keputusan Ezra berkata: Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!" .Bukankah Ini menjadi seperti sebuah oase dalam kegersangan perasaan Ezra saat itu?

Apakah masalah selesai?? Belum, bagaimana dengan orang yang tidak setuju, belum lagi pelaksanaan dari keputusan yang diambil.  Tapi, ketika Ezra memiliki orang2 yang mendukung, hal ini akan memudahkan dia.

**
Saya terus belajar bagaimana seharus nya bertindak dan bersikap pada pemimpin. Seringkali saya masih gagal dan saya harus berusaha mengejar ketertinggalan saya. Mengalahkan ego sendiri bagi saya bukanlah hal mudah. Tapi bukan juga sesuatu hal yang tidak mungkin bisa kulakukan. Saya terus diingatkan, bersikap yang seharusnyas pada pemimpin bukan hanya akan menyenangkan pemimpin, tapi lebih dari itu, menguntungkan saya  secara pribadi. Melatih diri lebih dewasa, lebih mudah diarahkan, Dan juga tentu saja mempersiapkan saya kelak untuk menjadi seorang pemimpin yang siap.

Saya juga menyadari betapa pentingnya orang2 yang mendukung kita dalam kondisi sulit di hidup kita. Orang yang mendukung bukan berarti orang yang selalu setuju dengan keputusan kita. Orang yang mendukung disini menurut saya adalah orang yang se-visi dengan kita. Memahami tujuan! Membuat kita terus berupaya mencari cara untuk mencapai tujuan tersebut. Walaupun kadang kala juga harus mengalami hal2 yang mungkin tidak menyenangkan.

Ada kalanya kita terjebak pada keputusan yang salah namun kita tidak menyadarinya. Disinilah peran dari orang yang se-visi ini sangat dibutuhkan. Mengingatkan, memberi pandangan, memberi masukan, bahkan juga menentang keputusan kita. Dia tidak hanya menerima begitu saja apa yang kita sampaikan (Amsal 27:17) bertukar pendapat dengan orang se- visi ini, akan membawa kita pada tujuan yang "seharusnya".

 Selama kita ada di dunia ini, pasti kita pernah atau akan pernah dihadapkan pada kondisi sulit, atau bisa jadi saat ini kita sedang menghadapi pergumulan seperti itu?? memiliki pergumulan tentang tanggung jawab, tugas, kepercayaan?? Ceritakanlah pada orang2 yang bisa mendukungmu. Atau mungkin bisa jadi itu adalah aku.


Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!