Rabu, 29 November 2017

Dear God

God,,
To be honest, now im scared...
Im scared if i cant hang on my faith on You
Im scared if my focus interrupted by my feelings, my emotional, my opinion.
Im scared....
Im tired, but i dont want stop too...
Its feel like i want to take a time for a while, just take a deep breath, laying down, ignore a lot of thing.... But i also realize, that i cant stop time. Time always going by.....
And now God, one thing that i need most is You...
Feel your presence, my stregth..

Sabtu, 25 November 2017

God's Time

251117
Banyak hal yang tidak ku pahami terjadi dalam hidupku. Semua seolah-olah tidak mungkin terjadi, mengapa terjadi, kapan berakhir, apa tujuannya.
Lalu di satu titik,...
Tuhan menyadarkan aku.
Ketika sudah waktunya Tuhan, dan kehendak Nya yang membawa kita untuk mengetahui satu persatu, maka hal yang kita lakukan adalah berdoa dan bersyukur.
bukan mengumpat, bukan memaki dan bukan menghakimi.
Namun kadang kala kita mengandalkan pemikiran dan kekuatan kita, tidak sabar kalau suatu waktu Tuhan kelak akan menyatakannya.
lalu kita mulai menghakimi, merasa kecewa dan sakit hati
semua itu membuat kita semakin terpuruk. merasa lemah dan tidak berarti apa-apa.

Jadi, harus tetap menjaga hubungan dengan Tuhan,
Terhubung dengan Nya setiap waktu membuat kita punya kekuatan melewati hal-hal yang tidak kita pahami.
tanpa kita sadari, waktu bersama dengan Tuhan itu justru membangun kita. mempersiapkan diri dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
waktu terus berjalan,
sampai saat nya Tuhan nyatakan satu persatu apa yang menjadi bagian kita,
dan kita menjadi orang yang siap atas segala kondisi, karna kita sudah dibentuk terlebih dahulu
dan itu yang membuat kita bisa bertindak

Daniel 11:32 (TB)  Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.

http://www.bibleforandroid.com/v/0e0f08dd7ec1


Jumat, 17 November 2017

Belajar mendengarkan

Kita yang di lengkapi dengan indra pendengar yang sempurna oleh Sang Pencipta, Siapa sih yang ga bisa mendengarkan?? apa susahnya mendengarkan?? apakah perlu belajar untuk menjadi seorang pendengar???

Cukup sepele memang, tapi sadarkah kita bahwa masih banyak diantara kita yang belum "lulus" menjadi pendengar yang baik.

Waktu-waktu ini Tuhan memberi aku banyak pengalaman dan pengertian tentang makna "mendengarkan" orang lain. bagaimana dengan mendengarkan saja, orang merasa lega, dihargai dan disayangi. bayangkan saja dengan mendengarkan orang lain, satu sisi emosi seseorang kita bisa jangkau atau bahkan di pulihkan. Tanpa biaya dan aku pikir "hanya" dengan hal yang kita anggap sepele selama ini.
lalu kemudian pertanyaannya adalah mengapa tidak semua orang mau melakukannya??
aku pikir karna tidak semua orang punya Hati untuk mau mendengarkan.dan mungkin sebagian orang belum menyadari bagaimana besar nya dampak yang boleh ditimbulkan hanya dengan mendengarkan saja.

Kenapa aku bilang karna ga punya hati?? sebagian orang beranggapan bahwa mendengarkan itu menjadi "wajib" Jika pembicaranya adalah seorang yang berwawasan luas, punya pemikiran hebat atau kalo yang berbicara itu adalah orang yang disegani atau punya pengaruh.
beberapa waktu yang lalu ketika bapak ku datang mengunjungi kami anak2nya. aku punya banyak waktu bercerita dengan beliau. kalau boleh dibilang, pertemuan kali ini menjadi moment yang sangat berharga buatku. Bapakku seorang pemikir, punya banyak pandangan dan pedoman hidup yang di terapkan ke anak2 anak nya.
Waktu masih kecil dulu, saya ingat betul setiap selesai makan siang, bapak menyuruh kami anak2 nya duduk dan bapak mulai cerita panjang lebar. dan kadang tidak jarang cerita yang sama sudah berulang beberapa kali. tapi tidak seorang pun kami yang complain atau membantah ucapan bapak. yang ada kami hanya diam, mendengarkan walaupun dalam hati sudah tidak sabar untuk main di luar rumah. tapi sebelum bapak selesai cerita dan kasih nasehat-nasehat, tak satupun kami yang berani beranjak dari tempat duduknya. lucu memang kalau diingat-ingat sekarang.
Tapi setelah pertemuan dengan bapak kemaren saya mulai menyadari bahwa bapak kehilangan moment2 untuk bercerita kepada anak-anaknya. walaupun mungkin bisa komunikasi lewat HP tapi seolah- olah banyak hal yang bapak sudah ingin ceritakan pada kami. lebih lagi anak-anak nya sekarang sudah tidak seperti dulu lagi yang hanya bisa diam dan mendengarkan dan tidak beranjak dari tempat duduknya sebelum ada aba-aba. sekarang anak-anaknya sudah bisa kasih pendapat, saran atau bahkan sekedar kasih sanggahan.
Satu kali bapak cerita tentang kerinduannya akan satu hal di keluarga kami. bapak mulai cerita satu persatu tentang impiannya, harapannya dan yang akan dilakukaknya kelak. saya coba mendengarkan dan menyimak setiap apa yang bapak sampaikan.
 (saya paham betul sifat bapak saya ini. karna saya pikir saya sendiri juga diwarisi sifat ini dari bapak. bapak seorang pemikir dan kadang hal yang sangat jauh di depan sudah dipikirkan. kadang kala ketika tidak bisa dicapai kami akan merasa tertekan. padahal sebenarnya tidak ada orang lain yang menuntut kami untuk melakukan itu. ini hanya sekedar target pribadi kami untuk orang lain dan target itu tidak terpenuhi.)
Selesai bapak bercerita dan curhat, saya kemudian cerita bagaimana pekerjaan tangan Tuhan dalam hidupku. Puji Tuhan waktu2 ini dan pengenalan saya akan Tuhan lah yang akhirnya bisa menyadarkan saya bahwa rancangan Tuhan itu diatas rancangan kita. kita tidak bisa mengubahkan apapun di dunia ini, tapi Tuhan yang saya dan bapak saya sembah itu bisa dan hasilnya jauh lebih sempurna dari apa yang kami bayangkan. dan hal itulah yang coba saya sampaikan ke bapak. dan kali ini respon yang saya dapatkan adalah respon yang saya tidak pernah dapat dan bahkan tidak pernah saya bayangkan selama saya pernah ngobrol sama bapak seumur hidup saya.
bapak bilang "....iya  yah, itulah sebenarnya aku butuh anak-anakku untuk terus mengingatkan aku hal-hal seperti ini.." beghhhhh.... itu pengakuan terdahsyat saya pikir tentang bapak. itulah dampak terbesar dari sekedar mendengarkan yang aku alami.

Kamis, 09 November 2017

Limitless love

Yohanes 13:34 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Tadi malam ketika berdoa bersama teman2 pelayanan, aku diingatkan untuk juga berdoa memberkati Perusahaaan,  dimana Tuhan tempatkan aku bekerja. Di sela2 doaku, Tuhan mengingatkan untuk boleh memandang setiap orang disana sebagaimana Tuhan memandang mereka. Karena kalau dari dagingku sendiri, jujur saja banyak hal yang membuat aku akhir-akhir ini kurang respect pada beberapa orang karna tingkah lakunya, kebijakannya, keputusannya atau karna hal-hal yang membuat aku tidak nyaman. Dan satu hal yang aku sadari, kalau aku tetap pada pemikiran dan perasaan yang beranggapan mereka adalah orang yang tidak layak dihormati, maka pasti akan sulit bagiku untuk melayani mereka. Oleh sebab itulah aku butuh diajar bagaimana seharus nya "memandang" mereka sama seperti Tuhan memandang mereka.
Aku percaya Tuhan memandang mereka sangat istimewa, itu sebabnya kerinduan untuk terus berdoa bagi perusahaan ini terus ada dan semakin besar.
Dan pertanyaan muncul, sebesar apa aku akan mengasihi mereka?? Firman Tuhan diatas meneguhkan dan mengingatkan aku kembali sore ini. "sama seperti Aku mengasihi kamu" tau gak SEBERAPA BESAR Tuhan mengasihi kita?? Seperti itulah aku akan mengasihi mereka. Tau BAGAIMANA Tuhan mengasihi kita?? Seperti itu jugalah aku akan mengasihi mereka. Cinta yang tak terukur dan tidak terbatas, tanpa awal dan tanpa ujung, berarti seperti itu juga lah aku harus mengasihi mereka yang yang di perusahaan secara khusus, dan juga kepada semua orang yang boleh Tuhan izinkan untuk kutemui.

Rabu, 08 November 2017

JejakMu Tuhan - jeffry s

Seringku tak mengerti,
jalan-jalanMu Tuhan
Bagai dibelantara yang kelam

Tanpa seribu tanya,
Namun tetap percaya
JejakMu Tuhan, sungguh sempurna

Ajarku memahami, semua yang Kau ingini
Agar hidupku, puaskan hatiMu
BagiMu aku rela, sepenuh hati menghamba
Serahkan diri, genapi karyaMu