Sabtu, 12 Agustus 2017

Love my family

Mazmur 119:71-72 (TB)
71 Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.
72 Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.

Malam ini ketika berdoa untuk keluargaku, Tuhan ingatkan ayat ini kembali. Dan satu pengertian yang Tuhan berikan bahwa, segala kesulitan2 yang Tuhan izinkan ada di tengah keluargaku adalah baik adanya. Ini sebagai bukti bahwa Tuhan sedang memperhatikan keluarga ini , Tuhan sedang bentuk menjadi keluarga yang tangguh. Pribadi2 yang kuat tertancap dalam Tuhan ada pada setiap orang di keluarga ini. Segala kesulitan itu hanya sekedar kesempatan yang Tuhan berikan supaya Setiap orang boleh mengalami pertolongan yang sempurna dalam Tuhan. Setiap orang memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan, pengalaman bagaimana Tuhan menolong, menghiburkan, menenangkan,memenangkan, dan itu yang membuat kita tidak tergoyahkan lagi. Bayangkan bagaimana kita tau gula itu manis rasanya kalo kita tidak pernah mencicipinya?? Dan hal yang sama juga, bagaimana kita boleh mengalami pertolongan yang sempurna dalam hidup kita kalo kalo kita tidak pernah berada dalam kondisi butuh ditolong??.
Saat nya sekarang kita buka telinga rohani kita lebar2, dengarkan apa yang Tuhan mau kita kerjakan agar rencanaNya boleh digenapi sempurna bagi keluarga ini. Segala kondisi dan keadaan sulit itu ibarat ritme dalam musik, campuran warna2 dalam lukisan, bahan2 dalam adonan kue yang semuanya itu menghasilkan sesuatu yang indah dan berharga. Terimakasih Tuhan Yesus karna hatiMu ada bagi keluarga ini. Dan kami akan menyaksikan ketika rencanaMu digenapi di setiap kami dalam keluarga ini.

Selasa, 01 Agustus 2017

Nyaman dalam Ketidakbenaran


1 Timotius 1:19 (TB)  Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka, 


Sebelumnya, melalui aktifitas sehari-hari, mengajarkanna aku bahwa kadang kita perlu berhenti sejenak untuk membiarkan orang lain melihat"kebenaran" tanpa harus berkoar-koar mengatakan nya secara langsung dan kadang kala justru apa yang kita sampaikan menyakiti orang lain, sehingga menyulitkan "kebenaran" itu untuk sampai.

Kali ini, aku dapat pelajaran hidup lagi dari hal sederhana yang aku alami sehari-hari tentang ketidakbenaran. 
aku punya  motor yang udah tua banget. kemana-mana selalu pergi bareng dia selama hampir 10 tahun ini.jadi bisa dibilang udah nyaman dan udah nyambung banget sama dia, sebut saja namanya ''piter''.
satu kali aku minta temanku yang seorang mekanik motor cek motorku, sebenarnya kalo yang aku rasakan sih ga ada yang aneh dengan piter. cuma, berhubung karena motornya abis  jatuh, dan temenku lagi ga ada kerjaan juga, aku mintalah dia ngecek si piter. dan setelah di periksa barulah ketauan kalo stang nya udah berat banget, kaku dan diputuskan ganti mangkok stang. Dan beberapa bagian lain yang perlu di stell ulang. mekanik pun bingung, gimana bisa aku pakai motor itu selama ini, dengan kondisi stang seperti itu.
Sekarang aku baru sadar, kalau selama ini aku bisa nyaman dalam kondisi yang "tidak benar" itu karna membiasakan diri dengan keadaan yang walaupun tidak bener. alasan kedua adalah karena tidak ada orang lain yang mengoreksi keadaan itu.

Hal yang sama juga aku pikir sering kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari.kita nyaman dengan kondisi kita yang "ga bener". itulah sebabnya kita perlu orang lain dalam hari-hari kita. intinya dalam hal ini adalah dengar-dengaran dengan apa kata orang. karna toh sama aja jadinya, ga ada dampak apa-apa kalo kita tinggal dengan orang ramai, tinggal dalam komunitas, atau bahkan tinggal diantara orang-orang hebat sekalipun tanpa kita dengar-dengaran dengan apa pandangan,saran dan nasehat mereka. intinya jangan mempertahankan kebenaran kita sendiri. dengar-dengaran disini bukan hanya pada pengajaran tetapi juga kritikan. tidak hanya dari mereka yang pantas memberikan kritikan tetapi dari siapa saja selama itu bisa membangun kita.  aku sengaja tekankan kata PANTAS disini. bukan berarti saya memandang rendah orang-rang tertentu. kita semua sama mulianya dimata Tuhan. tapi kadang pandangan kita yang membuat seolah olah pandangan atau saran dari seseorang menjadi tidak diperhitungkan. contohnya ssaja waktu kita melihat hidup seseorang, yang seolah-olah masih acakadul lalu dia mau memberikan saran kepada kita, lalu kita mulai menyimpulkan sendiri,.... ahh... ngapain di dengerin toh dia aja ga bisa terapkan dihidupnya, hidupnya aja masih gitu, ngapain ngajarin???. dan lain sebagainya.
 tapi disinilah justru saya melihat bahwa, dengan kerendahan hati kita, kita bisa belajar dari siapa saja dan dari seseorang dengan latar belakang apa saja
soal mendengarkan dari siapa saja ini merupakan hal yang pelajari juga hari-hari ini. aku pikir sih, orang yang mau berkembang adalah orang yang menerima itu semua sebagai hal yang membangun dirinya tak perduli dari siapa dia dapatkan itu. tapi sebaliknya, orang yang ga mau berkembang adalah orang yang bahkan menerima saran sebagai serangan dan ancaman bagi dirinya. sehingga belum lagi semua saran disampaikan, dia buru-buru membentengi dirinya dan menyiapkan jawaban untuk mengatakan kalau dia tidak salah.
Lalu kemudian hal kedua yang menjadi perlu diperhatikan adalah jangan biasakan memberi toleransi untuk setiap ketidak benaran. Karna lama kelamaan itu yang akan membuat nilai2 kebenaran yang seharusnya menjadi pegangan kita menjadi aus. Contohnya saja tidak tepat waktu. Ketika kita biasakan memberi toleransi waktu atau mengundur2 waktu, yang ada kita akan sering telat. Sekali dua kali telat lama kelamaan kita akan menganggap kalau telat itu bukan suatu ketidak benaran. Dan telat di satu kegiatan dan akan menular ke kegiatan yang lain. Begitulah seterus nya.
Jadi intinya, yang pertama, belajarlah terus menerus tentang kebenaran yang sesungguh nya sampai kita memiliki pegangan yang kuat tentang kebenaran itu. Lalu yang kedua jangan pernah memberikan toleransi pada ketidak benaran bahkan untuk hal yang kita anggap sepele sekalipun.

Sekian..