Selasa, 31 Desember 2019

You're not alone


Kadang kala Tuhan berbicara kepada kita dengan cara-cara yang tidak terduga. Atau bahkan menurut kita adalah cara yang tidak mungkin. Tapi menurut aku bukan karna Tuhan lagi iseng mau berteka teki sama kita. Ini semata-mata karna  kita hanya menilainya dari pola pikir kita sendiri. Sementara pola pikir kita sendiri hanya terbentuk berdasarkan pengalaman, apa yang pernah kita lihat dan apa yang pernah kita dengar saja. sementara, Tuhan melihat keseluruhan hidup kita dari awal sampai selesainya nanti.

Jalan-jalan Tuhan jauh dan sangat jauh melampaui apa yang bisa kita pikir. jadi sering kali kita tidak bisa menerima nya begitu saja. Membuat kita berargumen dengan Tuhan seolah olah Tuhan membuat kekeliruan pada ketetapan-ketetapan-Nya dalam hidup kita.
" Tuhan,.. coba pertimbangan lagi deh.."  atau "masak sih Tuhan..." dan masih banyak dalih yang kita berikan sebagai respon kita untuk hal-hal yang ga masuk akal tadi.

Lalu kemudian sampai pada pemikiran bagaimanakah kita bisa ngerti maksud Tuhan?? Mungkinkah kita bisa ngerti ?? Kalau aku pikir Tentu saja mungkin dan sangat mungkin bisa kita pahami sebenarnya. Asalkan kita bisa berubah pola pikirnya. walaupun semua ini membutuhkan waktu untuk berproses. tapi bukan berarti tidak mungkin. Lalu bagaimana merubah pola pikir?? Mulai kenalan dengan Tuhan, miliki pengalaman-pengalaman bersama dengan Dia. bagaimana cara nya?? Baca firmanNya (Yohanes 1:1) karna melalui Firman itulah kita bisa mengerti pola pikir Tuhan. salah satunya  dalam Firman Tuhan di  Filipi 4:8 dikatakan bahwa:
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Mari kita mulai berfikir segala hal yang benar, yang baik, yang positif seperti apa yang Firman Tuhan katakan, yang kemudian akan membawa kita menyaksikan pekerjaan2 Tuhan yang sebelumnya mungkin tidak pernah kita lihat. Hal2 yang dulu seolah tidak mungkin, perlahan2 menjadi sangat mungkin  saat ini. Pengalaman2 seperti ini yang terus mengubah pola pikir kita, membawa kita kepada dimensi yang baru, dimensi yang Tuhan mau kita berada disana.

 Saya pernah punya pengalaman dimana Tuhan mengizinkan saya merasa sendirian, jauh dari orang2. Seolah tidak ada lagi orang yang bisa diajak curhat sekedar meluahkan uneg-uneg dalam hati. Dan kemudian puncaknya di satu titik saya mulai berargumen sama Tuhan.. ; "Aku pikir Orang-orang Tuhan ciptain di dunia ini biar bisa saling menolong, saling sharing, saling menguatkan. Tapi saat ini, ketika aku butuh dikuatkan, aku merasa terpuruk, dan aku mencari mereka, tapi mereka ga ada Tuhan". aku mulai menangis, sedih dan rasanya menyesakkan dada. 

sekilas mungkin sangat masuk akal apa yang saya sampaikan. Karna itulah yang saya tau, berdasarkan apa yang saya lihat, dan saya alami bahwa manusia itu punya kebutuhan secara emosi yang perlu untuk dipenuhi. Dan harus nya manusia lain bisa berfungsi membantu saya.Tapi  saya lupa bahwa Tuhanlah yang sebenarnya memenuhkan kebutuhan itu dengan sempurna. mungkin akan menggunakan manusia sebagai media, atau mungkin dengan media lain.

Akhirnya, Tuhan memang memberikan orang2 untuk mendengarkan saya. Setelah saya berargumen dengan Tuhan. Setelah saya berlinang air mata, merasakan sakit, bukan pada saat saya berfikir saya membutuhkan mereka. Apakah saya kecewa?? Tidak!!. Karna ternyata saya semakin mengeri cara Tuhan mendewasakan saya. lalu sampai titik ini apakah pola pikir saya sudah sempurna?? tentu saja belum. masih banyak proses yang saya harus lewati. bahkan mungkin proses itu membutuhkan waktu seumur hidup kita. tapi tentu saja itu tidak jadi masalah, selama kita terus berproses. 

 Tuhan mau bilang kepada kita, Tuhan ada disetiap musim di hidup kita. Tuhan mau ketika kita berada dalam titik terendah sekalipun, Tuhan adalah satu2 nya pribadi yang akan kita temui terlebih dahulu. Yang akan kita harapkan dan kita cari melebihi siapapun di dunia ini. Tuhan tidak mau kita kecewa, dan manusia sering sekali mengecewakan. Tuhan mau kita bahagia, dan disaat itu sering kali orang bahkan ga bisa kasih solusi. Terlebih lagi, Tuhan mau kita ngalamin pertumbuhan kerohanian dari masa ke masa, makanya Tuhan izinkan proses demi proses pendewasaan itu kita alami. 


Kadangkala kita gagal, asal jangan juga kita "merelakan" diri untuk gagal. Artinya sering kali kita udah tau salah, berpotensi membuat kita gagal, tapi tetap kita terobos dengan dalih Tuhan maha pengampun. Memang Tuhan mengampuni, tapi kita sedang membuka peluang untuk kegagalan kita berikutnya. Tuhan tau kapasitas kita kok, tapi Tuhan juga ingin kapasitas itu terus diperbesar. Tuhan ingin kita siap menerima segala hal terbaik dari Nya. Datang ke Tuhan, minta ampun atas kegagalan atau kelalaian, bangkit lagi, belajar lagi. Tuhan melihat hati bukan melihat prestasi. Saat nya kita beri hati untuk kita terus di baharui. Kita semakin siap di berbagai situasi.


Happy new year2020
#renunganakhirtahun
#kepik2ajaibresolusi

Senin, 09 Desember 2019

Semut 🐜🐜🐜

Amsal 30:25 (TB)  semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas

Dari ayat diatas saya belajar tentang semut yang cukup "tau diri" akan kapasitasnya. Namun tidak tinggal diam menerima begitu saja. Hidup terus berjalan, dan mereka harus tetap survive walau dengan cara yang lebih ekstra dibanding dengan hewan-hewan lain. Keluar dari zona nyaman dan terus bergerak menembus batas yang selama ini mereka ketahui. Tidak hanya sekedar alasan supaya tetap hidup tapi justru harus ada peningkatan taraf hidup.

Dulu pernah, kalo saya ngepost quote atau Firman Tuhan, seorang temen akan bilang, gausahlah kyak2 gitu. Manusia itu kan ga sempurna. Suatu kali, apa yang kamu post bisa jadi bumerang untuk dirimu sendiri karna ga bisa lakuin seperti apa yang kamu post. Mending, post yang biasa2 ajalah...

Sesaat saya terdiam, lalu mikir..."iya bener juga. Kayak hidupku udah bener aja!!.." nyatanya, kadang hari ini ayat itu emang kuat banget, tapi kadang besokannya kelakuanku udah ga mencerminkan ayat itu.

Hari2 ini aku kembali suka ngepost quote yang biasanya dari bahasaku sendiri atau quote orang lain yang lagi "pas" dengan apa yang aku alami. Atau juga ngepost ayat-ayat Firman Tuhan yang berbicara kuat dalam hati.

Apakah hidupku udah bener?? Jawabannya..belom!! Justru saya butuh sesuatu untuk nge-remind diri saya sendiri tentang apa yang Tuhan ingatkan melalui Firman Nya, atau melalui pengalaman2 hidupku sebelumnya. Supaya hidup saya kedepannya minimal bisa "lebih bener" dari sekarang.

Lalu, kenapa harus post di medsos?? alasan pertama, Saya sih rindu semoga itu bisa nge-remind orang lain juga. Kedua, memberi opsi sudut pandang yang lain kepada pengguna medsos. Artinya mungkin saja ada orang menganggap apa yang saya lakuin di postingan itu ga bener dan itu sah sah saja. Tapi saya juga justru sangat yakin kalo hal itu bener, makanya saya posting.

Tapi sebagian orang juga mungkin tidak pernah menemukan sesuatu yang berbeda dari apa yang selama ini dianggap bener. Maksudnya?? Iya.. jadi gini.. sekarang ini kan medsos itu udah seperti permukaan informasi paling terbuka. Kadang orang ga pernah menghujat di dunia nyata, tapi sangat mudah melakukannya di dunia Maya. Kebayang ga kalau orang2 tertentu selama ini hanya berada di antara orang2 seperti itu??. Lama kelamaan itu menjadi hal yang biasa-biasa aja dan mungkin sesuatu yang dianggap benar. Jadi perlu ada orang lain yang mempengaruhi pandangan mereka tentang hal2 lain selain saling menghujat di media sosial. Itulah yang saya harapkan terjadi. Try to spread the good vibes...

Kamis, 05 Desember 2019

Part 2

Kau milik sahabatku
Tak pernah terbayang kemudian kau memilihku
Dibanding dia yang selalu mengagungkanmu di depanku
Tak akan habis tanya bagaimana bisa

Awalnya aku ragu, apakah ini salah
Tapi kau cukup meyakinkanku untuk melangkah
Toh tak ada yang mencuri lalu tertangkap basah
Semuanya menjadi jelas, nyatanya telah berpisah

Yakinkan aku maka aku akan memberi kau segalanya
Aku adalah dia yang memanggil cinta karna mencinta
Jadi, tak usah ragu kalo kau akan memilikiku seutuhnya
Selama kau menjadi dirimu yang mampu mengubah poros yang kupunya

Apakah ini cinta??
Yang memberi toleransi pada apa yang selama ini kusebut prinsip
Seolah aku kehilangan batas salah benar yang selama ini aku pegang
Aku terombang ambing
Berusaha menggapai apa yang disebut logika


Aakhh...sepertinya kaupun mulai goyah
Ragu apakah aku yang akan ada di akhirnya
Bagaimana aku bisa tetap teguh??
Kalau nyatanya kaupun kehilangan apa yang kau yakini

Tak kusalahkan kau mencintai keluargamu bahkan melebihi diriku
Tapi jangan pula menyalahkan keadaan karna tak lagi aku ada di sana
Tak pula aku mau membuatmu di pilihan sulit
Sayang, Bukan tidak mau aku berjuang
Tapi aku tak akan pernah bisa jadi apa yang mereka mau
Seandainya kau disampingku, meyakinkan mereka atas apa yang kita punya
Mungkin aku masih disampingmu, dan bukan dia

Part1

Tak butuh lama rasanya untuk meyakinkan diriku tentangmu
Bagian dirimu seolah sudah kukenal sedari dulu
Kau yang pertama bagiku, yang tak pernah memberi apa makna rindu
Cukup lama aku terbuai dalam manisnya rasa yang baru kukecap
namun perlahan kini kumulai meragu

Waktu jeda, tak seharusnya menjadi selamanya
sejenak memberi jarak dan berharap tak lagi retak
Tapi ternyata kita masih terlalu rapuh
Kau tak mengenalku selama ini yang juga berjuang

Cinta itu seharusnya saling, bukan sepihak
Dalam cinta ada percaya tak hanya emosi
Cinta seharusnya meneguhkan, bukan membuatmu ragu
Maafkan aku membuatmu kehilangan
Bagiku mencintaimu bukan sesuatu yang ku sebut sesal
Lihat di dalam dirimu alasan aku pernah bangga memilihmu
Berharap kau masih memilikinya kini
Bawa dia selalu, menjemputnya sebagai penggantiku.

Senin, 02 Desember 2019

I love my self

Hai diriku, aku mencintaimu walau dengan segala keegoisanmu, keras kepalamu, terlalu banyak pertimbangan mu, keenggananmu, kesensitifan mu, kelemahanmu, ketidak jujuranmu. Dan semua tentangmu

Hai diriku, aku bangga padamu
Kau tumbuh dan terus berkembang semakin dewasa
Walau aku sadar masih banyak yang harus dikejar

Aku bangga karna kau "mau" melalui setiap air mata tanpa menyalahkan.

Aku kagum caramu menikmati setiap proses dari Nya

Aku bahkan kagum ketika kau menangis, menjerit untuk meluahkan emosimu

Aku kagum, karna memilih untuk tidak kecewa dan menyesal pada masa lalumu

Aku bangga engkau terus berjuang melawan rasa takutmu

Aku bangga, ketika kau terus menerobos walau kutau tidak nyaman bagimu

Aku bangga, saat kau berani mengambil keputusan walau kau sadar akan ada yang dikecewakan.

Aku bangga ketika kau berkata, kesalahan pun bahkan berguna jika dipertanggung jawabkan

Aku bangga, karna kutau banyak hal yang tidak mudah, tapi kadang kau harus melaluinya seorang diri.

Aku bangga ketika kau berusaha mencari bantuan karna kau mengenal kelemahanmu

Aku bangga ketika kau terus berusaha "tetap sadar" untuk mengandalkan Tuhan, dan mengasihiNya

Aku bangga ketika kau terus belajar bagaimana berdamai dengan dirimu sendiri.

Hai diriku, bersyukurlah karna kamu dicintai
Dari sekian panjang perjalanan ini, satu yang terus terbukti bahwa engkau terus dicintai.

Hai diriku, sadarilah kalau kau sangat berharga, engkau mulia di hadapanNya. Oleh sebab itu aku bangga padamu

Jumat, 29 November 2019

Engkau di dalamku (GMB)




Verse 1
Kaulah penulis hidupku
Kau membuat s'galanya baru
Engkau di dalamku dan kuada dalamMu
Tak ada yang tak mungkin bagiMu

Verse 2
Ku dicipta untukMu
Tuk membawa harum namaMu
Engkau di dalamku dan kuada dalamMu
Kini kudatang mencari wajahMu

chorus
MengasihiMu s'lalu dengan s'genap hatiku
Mencintai seluruh perbuatanMu
Mengabdikan hidupku sesuai rencanaMu
Ku mau menyembahMu sampai akhir hayatku

Verse 3
Kau memahami hatiku
Hanya Kau yang mengertiku s'lalu
Engkau di dalamku dan kuada dalamMu
Kini ku datang mencari wajahMu

*****
Pernah suatu kali, saya ngalamin masa2 jenuh sekali. Biasanya kalau udah dalam kondisi seperti ini, biasanya akan cepat mempengaruhi pekerjaan saya. Dari satu pekerjaan kemudian mempengaruhi pekerjaan yang lain. Dan paling bahaya nya, bisa jadi mempengaruhi orang 2 disekitar saya.

Saya sadar ini tidak benar, saya harus berjuang melepaskannya. Setelah 3 hari berturut2 saya berjuang, tapi sepertinya tidak ada perubahan. perasaan jenuh menguasai, mood saya ga balik!. Saya mencoba menghubungi keluarga dan rekan2 sepelayanan. Yahh... sekedar sharing, dan bilang kalau lagi kangen mereka. Biasanya cara ini cukup ampuh untuk balikin mood. Namun berbeda kali ini.

Besok hari nya, saya putuskan untuk pulang kerja lebih cepat dari biasanya. saya ajak seorang rekan kerja untuk pergi jalan-jalan sore. Sebenarnya tidak ada tujuan yang pasti, karna saya pun belum tau banyak tentang tempat disini. Tapi harus dicoba Kali aja diluar ada yang menarik yang bisa balikin mood.

Kami berhenti di sebuah lapangan luas yang dipenuhi ilalang pendek yang sudah kering. Sepertinya lapangan ini sudah lama tidak dipakai, sehingga ilalang itu bisa tumbuh memenuhi seluruh lapangan, seluruh lapangan luas itu kelihatan berwarna kuning keemasan. Ditambah lagi terpaan cahaya matahari sore saat itu, membuat keindahannya seolah sangat sempurna.

Setelah sesaat berhenti untuk sekedar mengagumi keindahan itu, kami melanjutkan perjalanan yang masih tanpa tujuan. Saya melihat pepohonan yang tumbuh berjejeran di sepanjang jalan. Sepertinya juga sangat indah. Mirip barisan militer dalam upacara besar. Seolah dikomando, seolah barisan itu memberi salam penyambutan pad kami.
Lalu kemudian kami berhenti di satu dataran yang agak tinggi. Matahari seolah berada di titik terindahnya. Kami berhenti, mencoba mengabadikan saat2 terindah itu. Lalu bergerak melihat barisan perbukitan di sisi lainnya. Atau melihat rumput2 liar yang berwarna-warni. Semuanya seolah pamer keindahan masing2.

Matahari terus bergerak, dan awan bergerak seolah menyambutnya kembali. Sisanya kami hanya berdiri menyaksikan itu semua . Saya terkesima. Saya takjub bagaimana seluruh alam seolah sedang memainkan perannya masing-masing di hadapan kami.

Tiba-tiba sepenggal kalimat dalam lagu pujian masuk dalam pikiran saya ...mencintai seluruh perbuatanMu...
Sebelum saya berhasil merangkai penggalan kalimat lain dari lagu ini, saya menyadari memang betapa saya sangat mencintai apa yang Tuhan sedang kerjakan saat itu dalam hidup saya.

Bagaimana dengan keindahan ini semua aku boleh disadarkan bahwa mencintai perbuatan Tuhan itu bukanlah kewajiban melainkan kebutuhan. Dan ketika kebutuhanku dipenuhi, aku tau jiwaku tidak lagi merasa jenuh . Mood yang lagi down seketika berubah jadi semangat yang besar. 

Kami berjalan pulang meninggalkan tempat itu. nyanyian itu terus keluar dari bibir saya tanpa henti ..Kau memahami hatiku, hanya Kau yang mengerti ku slalu ......❤️❤️❤️❤️



#God Bless

Selasa, 26 November 2019

Helper vs maker

Kadang kala yang menentukan kita menjadi Helper atau maker bukanlah kesempatan. Melainkan keputusan kita sendiri.
Bukan tinggi rendahnya jabatan kita, tapi cara kita memandang siapa diri kita.
Bukan bagaimana caranya melindungi diri, tapi bagaimana memperbesar kapasitas .


Seorang Helper akan bertindak ketika dia "mau" melakukannya. Atau ketika dia diperintah
Tapi maker akan bergerak, setiap ada kesempatan.

Seorang Helper akan melemparkan "resiko" kepada orang lain, dengan dalih hanya membantu.
Seorang maker bahkan mau menanggung resiko Helper, karna dia tau "resiko" itu penting

Seorang Helper akan selalu berada dalam titik nyaman.
Seorang maker bahkan harus menerobos situasi yg tak pernah dibayangkan.

Ketika keberhasilan datang, Helper hanya akan berdiri dan melihat. Tapi maker akan menerima semua ucapan selamat, lalu pulang dengan rasa penuh.

Doa untukmu

Entah..mungkin aku sok tau
Waktu aku melihatnya,seolah aku tak lagi ragu
Dia punya hati untukmu
Aku tak tau, apakah kau sadar itu

Sepintas lalu, aku lihat dia pantas
Dari bahasa dan kehidupan yg dia pajang sekilas
Tapi,sekali lagi itu hanya analisa sok tau yg melintas
Mungkin karna inginku berharap bahagiamu berbalas.

Sore itu,aku ingat sekali warna langit di luar
Kala dia bercerita tentang tugas, lalu cerita tentang hidup yang terus bergulir
Ahh..hanya sekedar alasan bertutur
Batinku...
Tapi tak sedikitpun terbersit inginku sekedar membaur
Biarlahh.. Biarkan waktu yang akhirnya melebur...

Lalu sekejap, aku berfikir...
Mungkin keindahan ini pun perlu batas
Sampai nanti ada kata yang menjamin
Bahwa semua ini bukan sekedar ingin
Biar dia menjadi harap dan doa yang terwujud

Sebentar saja,lalu aku seperti terbangun..
Apakah aku masih bisa terus memelukmu
Atau bagaimana jika kurindu buaianmu nanti
Aahhh...lalu sepi merasuk sekali
Peluk aku sekali lagi
Sebelum aku melepasmu untuk bahagiamu

Sabtu, 23 November 2019

Ezra 10:4

Ezra 10:4 (TB)  Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu. Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!" 


Setelah orang Israel mengalami pembuangan ke Babel, Tuhan menggerakkan hati raja Persia, raja koresh untuk mengizinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem, diam dan kembali beribadah disana.

Yerusalem bukan hanya bagian dari tanah leluhur yang diberikan bagi bangsa Israel sebagai harta benda. tapi juga tanah yang diberkati Tuhan, yang dijanjikan bahwa nama Tuhan Allah Israel itu akan berdiam disana. Dialah Allah yang memberikan kemenangan terus menerus bagi bangsa itu.

Jadi ketika bangsa Israel diizinkan kembali kesana, itu berarti bahwa status mereka sebagai bangsa buangan sekarang berganti menjadi sebuah bangsa yang merdeka, mereka punya kesempatan untuk beribadah kepada Allah mereka. sebentar lagi mereka akan kembali mengalami kemenangan demi kemenangan, memiliki kesempatan menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa bangsa lain, seperti sebelumnya. Inilah yang membuat perihal kepulangan ini menjadi sangat istimewa.

Ketika mereka sudah berkumpul di Yerusalem, mereka mulai melakukan pembaharuan, pemulihan bangunan fisik maupun bangunan rohani. Kebaktian2 mulai dilakukan kembali. Pernah mengalami perlawanan tapi Tuhan menyertai bangsa itu. Menggenapi apa yang telah dinubuatkan nabi Yeremia sebelumnya.

Namun ditengah tengah pengalaman pertolongan Tuhan yang tak pernah habis itu, Imam Ezra mengetahui bahwa bangsa Israel itu melakukan sebuah kesalahan lain yaitu, perkawinan campur dengan orang- orang sekitar yang tidak mengenal Allah Israel, mereka adalah orang2 yang beribadah kepada allah lain.

Sebagi seorang ahli kitab, imam Ezra tau betul bahwa hal itu menyalahi perintah Tuhan, dengan perkawinan campur ini menunjukkan ketidak setiaan bangsa ini pada Tuhan Allah nya.

Tapi Tuhan itu sangat baik. Pasti masih ada kesempatan bagi bangsa Israel untuk berbalik pada Tuhan, iya..satu- satunya cara adalah, mereka harus bertobat. Mereka harus meninggalkan kesalahan yang mereka perbuat sebelumnya. mereka harus mengusir para istri2 mereka, dan juga anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan ini.

Saat itu Ezra sangat sedih, dan berkabung saat mengetahui situasi yang dilakukan orang2 sebangsanya. Ezra datang kepada Tuhan, Mengaku dosa atas kesalahan bangsanya, dia berpuasa. Dimasa imam Ezra berkabung seperti itu, datang pula orang2 yang melakukan kesalahan itu, mereka mengakui kesalahan mereka. Bergabung dan berdoa bersama sama imam Ezra. Seorang diantaranya bernama sekhanya bin yehiel bahkan berkata kepadanya : Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu. Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!" 




 Dari ayat diatas, ada beberapa hal yang saya pahami dan mengingatkan saya secara pribadi , yaitu ;

Pertama.
Ketundukan diri pada pemimpin

Sekhanya memang bersalah dan diapun akhirnya menyadarinya. Namun walaupun demikian pasti tidak mudah bagi seorang sekhanya untuk "mengusir" anak dan istrinya begitu saja. Walaupun itu sebagai konsekuensi yang harus diterima akibat  kesalahan yang dilakukannya selama ini.

Sikap ketundukan sekhanya pada pemimpin, membawa dia datang kepada Ezra. dia tidak hanya menyadari kesalahannya. Tetapi mendukung keputusan pemimpin walaupun itu bukan hal yang menyenangkan baginya bahkan bisa dibilang bahkan menyakitkan baginya.

Alih- alih berbantah dengan keputusan pemimpin untuk menyelamatkan kepentingannya,  dia justru datang kepada Ezra, menyatakan "kami akan mendampingi engkau"

Kedua.
Pentingnya Orang- orang yang mendukung

Bagi Imam Ezra, tentu saja ini juga bukan hal yang mudah. Karna walau bagaimanapun juga orang Israel adalah orang sebangsanya yang dia sayangi. Tapi cinta dan kepatuhan pada perintah Allah haruslah yang terutama. Raja mempercayakan bangsa Israel ada dalam pimpinannya. Dan imam Ezra harus bertindak.

"Tuhan sudah begitu baik!!, memberi kesempatan kepada kami balik dari pembuangan ke negri kami, walaupun nenek moyang kami sudah melakukan banyak kesalahan dahulunya.
Tapi sekarang kenapa bangsaku masih saja melakukan hal yang tidak sedikitpun menunjukkan bahwa mereka bersyukur?? Justru malah tindakan yang mendukakan Tuhan??" Mungkin begitulah dalam hati Ezra saat itu.

Ezra, berada dalam posisi sulit. Ini adalah keputusan besar. Karna walau bagaimanpun juga, keputusan ini menyangkut suatu bangsa yang sangat besar. Bangsa yang diurapi Tuhan, tapi sekaligus juga bangsa yang tegar tengkuk. Pasti ada pro dan kontra, tapi juga keputusan ini harus diambil.

Namun ketika sekhanya mewakili orang2 yang setuju dan mendukung keputusan Ezra berkata: Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!" .Bukankah Ini menjadi seperti sebuah oase dalam kegersangan perasaan Ezra saat itu?

Apakah masalah selesai?? Belum, bagaimana dengan orang yang tidak setuju, belum lagi pelaksanaan dari keputusan yang diambil.  Tapi, ketika Ezra memiliki orang2 yang mendukung, hal ini akan memudahkan dia.

**
Saya terus belajar bagaimana seharus nya bertindak dan bersikap pada pemimpin. Seringkali saya masih gagal dan saya harus berusaha mengejar ketertinggalan saya. Mengalahkan ego sendiri bagi saya bukanlah hal mudah. Tapi bukan juga sesuatu hal yang tidak mungkin bisa kulakukan. Saya terus diingatkan, bersikap yang seharusnyas pada pemimpin bukan hanya akan menyenangkan pemimpin, tapi lebih dari itu, menguntungkan saya  secara pribadi. Melatih diri lebih dewasa, lebih mudah diarahkan, Dan juga tentu saja mempersiapkan saya kelak untuk menjadi seorang pemimpin yang siap.

Saya juga menyadari betapa pentingnya orang2 yang mendukung kita dalam kondisi sulit di hidup kita. Orang yang mendukung bukan berarti orang yang selalu setuju dengan keputusan kita. Orang yang mendukung disini menurut saya adalah orang yang se-visi dengan kita. Memahami tujuan! Membuat kita terus berupaya mencari cara untuk mencapai tujuan tersebut. Walaupun kadang kala juga harus mengalami hal2 yang mungkin tidak menyenangkan.

Ada kalanya kita terjebak pada keputusan yang salah namun kita tidak menyadarinya. Disinilah peran dari orang yang se-visi ini sangat dibutuhkan. Mengingatkan, memberi pandangan, memberi masukan, bahkan juga menentang keputusan kita. Dia tidak hanya menerima begitu saja apa yang kita sampaikan (Amsal 27:17) bertukar pendapat dengan orang se- visi ini, akan membawa kita pada tujuan yang "seharusnya".

 Selama kita ada di dunia ini, pasti kita pernah atau akan pernah dihadapkan pada kondisi sulit, atau bisa jadi saat ini kita sedang menghadapi pergumulan seperti itu?? memiliki pergumulan tentang tanggung jawab, tugas, kepercayaan?? Ceritakanlah pada orang2 yang bisa mendukungmu. Atau mungkin bisa jadi itu adalah aku.


Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!


Selasa, 10 September 2019

Kesombongan

Pernah ga dengar pernyataan... "aku memang seperti itu orangnya. Mau gimana lagi??. Atau pernyataan seperti itu justru sering kita ucapkan sendiri??.Dulu juga, aku sering bilang seperti itu.

Sekilas, pernyataan seperti itu seperti bermakna sebuah keterbukaan, atau solusi untuk mencegah misscom. 
Namun, tanpa kita sadari, pernyataan seperti itu juga berarti" kesombongan" kita seolah-olah sedang berkata pada orang lain... "kamu harus turut pola ku!!" atau "kamu yang harus berubah, bukan aku!!"

Alangkah berbahanya nya kita, jika kita terus tertanam dalam pola pikir seperti ini. Bagaimana kita bisa menjangkau orang, jika kita masih terjebak dalam kesombongan yang tidak kita sadari.

Atau satu kesombongan lain yang saya akhir2 ini sadari dari kejadian berikut;........Suatu kali teman saya pernah berkata, "saya tidak damai sejahtra melakukan ini bersama dia, jadi saya tidak mungkin paksakan."

Kadangkala, kita juga menggunakan alasan "damai sejahtra" sebagai tameng untuk keengganan kita. Tentu saja, mungkin tanpa kita sadari. Kedengaran nya rohani memang, tapi... Mari kita belajar mengoreksi hati kita terlebih dahulu, Yakin ga alasan yang membuatmu tidak "damai sejahtra" itu datangnya dari Tuhan??  atau hanya sekedar "mencari kata" yang tepat karna tidak suka, dan sebagainya. Karna kalo begitu, bisa dipastikan itu bukan "tidak damai sejahtra" namanya tapi "tidak suka" atau "malas" atau "enggan" dan sebagainya.

Kamis, 08 Agustus 2019

Komsel 8/8/19

Kolose 2:6-7
6.Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan  kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. 
7. Hendaklah kamu berakar   di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan  kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Kitab ini merupakan surat dari Paulus dan juga Timotius kepada jemaat di Kolose. Jemaat yang diketahui merupakan jemaat yang kudus dan percaya dalam Kristus. (kol 1)
Lalu ada beberapa point yang bagi saya sangat menarik dibahas dan merupakan inti dari ayat ini. secara berurutan dikatakan bahwa setelah kita menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan kita, maka  langkah berikutnya adalah
1. Tetap
jika mendengar kata ini, maka kita juga sedang berbicara tentang rentang waktu yang tidak sedikit bahkan tidak terbatas. dengan kata lain bisa dikatakan tetap = konsistensi. tidak ada batasan waktu sampai Tuhan bilang udah selesai. lalu kenapa penulis menegaskan ini kepada jemaat kolose yang udah "dikenal" kudus dan percaya Kristus?? karna kenyataannya bahwa kepercayaanmu hari ini tidaklah cukup untuk menjamin bagaimana hidupmu kedepan. artinya iman itu juga perlu terus ditumbuhkan agar tetap berada pada Kristus. memang bisa beralih ke luar daripada kristus?? tentu saja bisa. lalu hal apa yang perlu dilakukan agar bisa tetap dalam kristus?? Fokus, artinya kita harus sadar arah kita kemana, apa yang menjadi titik tumpuan kita, atau prioritas kita lalu kita akan mengerti bagaimana menjalaninya. Contohnya, kalau hari ini kita menetapkan materi yang menjadi fokus kita, maka segala sesuatu yg kita kerjakan akan berpusat ke materi juga. Bagaimana untuk mendapatkan, sejauh apa pencaaian dll. Komitment perlu komitment yang kuat agar kita tidak gampang terpengaruh dengan sekeliling kita yang akan menarik kita keluar dari Kristus. untuk menjagai dan mengingatkan kita akan komitment, kita perlu sebuah Komunitas yang sehat yang akan membawa kita tetap dalam Dia. Tinggal dalam komunitas tidak akan selalu menyenangkan. Ada kalanya akan ada gesekan, ketidaknyamanan dll. Tetapi ketika kita sudah punya fokus yang jelas, maka hal2 seperti itu bukan lagi menjadi masalah besar bagi kita.
2. Berakar
ibarat tanaman, dia tidak akan bisa berakar jika tanaman itu terus berpindah2. demikian juga hidup kita. keputusan kita untuk "tetap" akan membawa kita ke perkembangan kerohanian yang kedua yaitu berakar, artinya semakin punya pegangan. berakar juga berarti kita semakin terhubung dengan "sumber nutrisi" atau si Pemberi kehidupan itu. 

3. Dibangun
semakin kuat akar suatu tanaman, semakin banyaklah nutrisi yang dia bisa dapatkan, memberikan kemungkinan untuk tanaman itu terus mengalami pertumbuhan. dibangun dan dibangun terus semakin besar dan bertumbuh. bertumbuh juga berarti bahwa, kita semakin bermanfaat bagi orang lain. contohnya, sebut saja sayuran.awalnya mungkin dia hanya mempunyai satu daun, lalu dua, tiga dan seterusnya. ketika dia memiliki satu daun, apakah dia bisa dinikmati?? bisa! tapi mungkin satu orang saja. tetapi semakin banyak daun ytang tumbuh, maka semakin banyak pulalah orang yang bisa menikmati hasilnya.  demikian juga dengan hidup kita, semakin besar kita bertumbuh, artinya semakin banyaklah orang yang bisa diberkati 

4. Bertambah teguh
Hidup boleh saja semakin sulit atau semakin banyak tantangan. tapi ketika kita terus berakar dan terus dibangun, membuat kita semakin cakap mengatasi setiap kondisi di dalam hidup kita. bahkan kesulitan yang kita alami membuat kita semakin dewasa . bukan lagi takut ketika kesulitan datang. tappi justru kesuliatn itu terus membawa kita semakin dekat kepada Tuhan, semakin melekat dan semakin jatuh cinta sama pekerjaan Tuhan

5. hati yang melimpah dengan syukur
Lalu ketika kita menyaksikan bagaimana Tuhan menyelesaikannya bagi kita, maka ucapan syukur dari hati kita pasti akan terus mengalir secara otomatis. Semakin kita ngalamin pertumbuhan, semakin kita ngalamin banyak hal termasuk kesulitan dan semakin juga kita melihat pertolongan Tuhan. Dan bagaimana Tuhan menyelesaikan itu bagi kita. Karna walau bagaimanapun juga, tidak ada hal yang terlalu kecil yang bisa kita tangani tanpa bantuan dari Tuhan sendiri. Dan ketika kita melalui tahap demi tahap, maka ucapan syukurlah yang akan terus terpancar dari hidup kita. Itu yang akan orang lain disekitar kita juga rasakan.

Sekian
Tuhan Yesus Memberkati 

Senin, 01 Juli 2019

Mental juara

Yang pergi, belum tentu pecundang
Karna 
Yang tinggal pun belum tentu pemenangnya.
Namun, terlalu dini rasanya mengenali mereka.

Ternyata kemenangan, bukan hanya apa yg dilihat mata.
Tapi, lebih dalam dari apa yang dirasa jiwa

 yang pasti,
Saat jiwa tak lagi di raga,
maka Sang juara akan tetap dikenang.

Selasa, 09 April 2019

Citra Illahi #poem

Beginilah caraku memandang hidup
Belajar dari setiap tawa dan airmata yang silih berganti
Bertahan  dan berjalan untuk kemudian menikmatinya
Bagaimanapun Tuhan mencipta kita untuk bahagia

Untuk segala hal yang tak bisa ku gapai,
Biar bahagiaku yang membiusmu untuk terus belajar
Bersyukur pada setiap perkara kecil yang tercipta
Sekedar memandangi cahaya senja di langit yang sama
Atau tiupan angin dan debur ombak yang memberi ritme hidup.
Sesedarhana itu yang kukejar untuk berbahagia.
Sekedar mengukir senyum sebelum akhirnya menutup mata.

Mungkin saja, suatu hari cara pandangku akan berbeda
Tapi tidak ada yang salah dengannya
Jangan pernah membenci perubahan
Bukankah Dia yang bersabda untuk kita berubah
Untuk kemudian mengerti perkenananNya??
Tidak usah kecewa kalau akhirnya tidak sama
Namun  satu hal yang ku yakin tidak akan pernah berubah
"citra" yang dibentukNya jauh di relung sana.


Kamis, 14 Februari 2019

Kuasa Doa

Roma 8:26 (TB)  Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.


Tidak terasa hampir setahun aku ada di kampung, kota kelahiranku. Kota kecil di tepian Danau toba. Kepulangan yang tak pernah ku rencanakan sebelumnya. Kepergian bapak untuk selamanya akhirnya memanggil aku untuk kembali ke kota ini lagi.

Kota ini tak seramai 14 tahun lalu, ketika aku meninggalkannya  untuk pertama kali. Biasanya kota ini selalu di penuhi para wisatawan lokal ataupun mancanegara. Sekali ini tidak lagi kelihatan wisatawan luar yang berjalan di pinggiran danau ataupun di pinggiran jalan lintas. Padahal kunjungan wisatawanlah yang menjadi sumber mata pencaharian mayoritas masyarakat di sini. Banyak orang mulai mengeluhkan kondisi ini dan membuatku cukup tergugah.

Suatu kali sehabis lari pagi, aku duduk  di tepian danau. Aku mulai berdoa memberkati tempat itu dan danau toba. Lalu ditengah doa, Roh kudus mengajariku berdoa seperti ini: Tuhan bukan pengunjung yang banyak yang kami butuhkan saat ini, tapi lebih dari itu pulihkan masyarakat ini. Biar setiap kami terus dibentuk, dipersiapkan sampai saatnya Tuhan mencurahkan berkat2 Mu untuk kota ini. Sampai saat doaku selesai, aku tidak mengerti maksudnya. Bukankah aku berdoa untuk kota ini justru karna aku mendengar keluhan masyarakat tentang perekonomian yang melemah karna sepi pengunjung?? Bukankah seharusnya aku meminta pengunjung yang banyak??

Saat itu bulan Desember, biasanya bulan ini menjadi bulan tersibuk sepanjang tahun. Maklum saja penduduknya yang mayoritas kristen akan disibukkan dengan kunjungan sanak keluarga yang datang dari perantauan. Libur natal dan tahun baru akan dimanfaatkan untuk moment saling mengunjungi keluarga atau sekedar liburan di sekitar danau toba. Event event akhir tahun juga akan banyak dilirik wisatawan di tempat ini. Moment inilah juga yang dimanfaatkan masyarakat untuk mengais rezeki dari kunjungan para wisatawan. Mereka yang biasanya berjualan mulai ngestok barang dagangan, atau mereka sekedar merapikan tempat yang akan disewakan. Menyiapkan lahan parkir. Atau menyiapkan kamar2 di rumah yang biasanya menjadi tempat penginapan dadakan sekiranya hotel atau penginapan2 penuh seperti sebelumnya.

 Sebelum memasuki bulan Desember, Curah hujan yang terus menerus membuat debit air danau naik. Dalam bayanganku para pengunjung akan sangat menikmati berenang di pinggiran danau tanpa harus jauh2 ke dalam sana. Anak2 mereka bisa berlarian di pinggiran danau tanpa lepas dari pandangan orang tua mereka. Ternyata curah hujan itu juga memberi dampak lain. Jalan2 lintas sumatra banyak yang rusak, banjir dimana2. Sedikit banyak ini ternyata berpengaruh terhadap kunjungan ke kotaku. Hari terus berganti, keramaian yang ditunggu2 tidak seperti yang diharapkan.

Natal selesai,  berganti tahun baru lalu kemudian tahun baru selesai! tapi pengunjung yang diharapkan tidak pernah kelihatan. Masyarakat mulai mengeluh lagi. Apakah segitu murkanya Tuhan akan kota ini pikirku saat itu?? Mendengar itu, aku teringat kembali doa yang ku sampaikan di pantai itu. Aku masih belum mengerti. Ada perasaan tertuduh dalam hati, rasanya aku seperti orang yang sangat egois meminta itu pada Tuhan. Namun disisi lain batinku berkata bahwa aku hanya mengatakan apa yang Roh Kudus taruhkan dihatiku. Dan itu cukup melegakan aku.

**
Kemarin malam, kami di kejutkan dengan kerumunan orang ramai tak jauh dari rumah. Setelah ditanya tanya trrnyata ada perkelahian pasangan muda suami istri. Si suami ngacungin pisau ngancem orang2. Entah apa yang mereka permasalahkan aku ga tau secara detail. Sekilas yang aku dengar hanya masalah perebutan mengasuh anak. Aku dengerin cerita orang2 sekitar, itu sudah berulang kali terjadi. Dan ternyata si bapak yang mengamuk sedang mabuk. Bukan hanya sekedar mabuk minuman, diduga keras dia sedang dalam pengaruh obat2an.

Cerita punya cerita, ternyata bukan hanya dia pengguna di kota ini. Bukan hanya dia yang punya kelakuan "aneh" seperti itu di kota ini. Bahkan menurut mereka 80% anak muda dikota ini diduga udah pernah makai obat2an terlarang. Ada yang udah bolak balik masuk bui karena razia.  Bagi mereka yang punya cukup uang, mereka masuk rehabilitasi. Tapi tak banyak seperti mereka karna susahnya perekonomian saat ini.

Dan tak jarang diantara mereka tak tertangani dengan baik, OD, lalu meninggal. Hatiku terguncang sekali saat itu. Sedih, miris, marah,kaget campur ataduk. Kota sekecil ini yang aku kira masih sangat kental dengan adat istiadat dan kekerabatan ternyata sudah sehancur itu. Hamil di luar nikah ternyata bukan menjadi satu hal yang tabu lagi. Sekarang orang2 bukan mikir cara menjaga kesucian sampai nikah. Tapi bagaimana menikahkan pasangan yang udah terlanjur hamil duluan. Dan nilai bonus kalau orang2 tak tau kalau sudah hamil sebelum nikah.

Gampangnya cari duit dari danau toba dulu, ternyata mengubah kota ini. Belum lagi gaya hidup pengunjung yang datang seDikit banyak akhirnya mengubah kami. Tidak adanya landasan iman yang kuat membuat kami gampang tergerus zaman. Dan ketergantungan kami pada danau ini, membuat kami terlena dan lupa siapa yang menyediakan itu bagi kami. Rasa yang tak pernah bersyukur membuat kami lambat laun lupa melestarikannya. Menganggap bahwa alam akan terus menyediakan keindahannya bagi kami.

Baru pada titik ini aku mengerti apa maksud doa yang disampaikan beberapa bulan lalu. Aku mengerti bagaimana justru kecintaan Tuhan akan kota inilah yang mengizinkan semua terjadi. Semata2 agar kami berbalik padaNya. Bukankah sebenarnya hanya perkara mudah saja bagi Tuhan untuk mendatangkan pengunjung??  Mengingat pesona Danau ini memang tak terbilang. Tapi kalau kami tidak siap, bukankah semua berkat itu justru mendatangkan kehancuran bagi kota ini??

Hari-hari ini yang kulakukan hanyalah berdiri bagi kota ini. Mengizinkan Tuhan menyatakan keinginannya melalui doa- doa yang terus di naikkan. Meresponi setiap kerinduan bagi kota ini. "Merebut kota ini di alam roh" begitu kalimat pembimbing rohaniku meneguhkanku.

Kamis, 07 Februari 2019

Rindu


Dulu sekali rindu menjadi mantra yang berjiwa bagi kita
Terngiang jelas bagaimana kau mengejanya di telingaku
Menjadi senandung yang kerap mengantarku tidur
bayangan skenario indah yang mengukir tawa dalam mimpi

Kini semuanya jadi hambar
Seolah2 mantra itu tak pernah kita ucap
Bagaimana mungkin dia mengantarku tidur lalu tertawa??
Kalau nyatanya dia hanya sekedar kata tanpa makna??

Tidakkk...
Tidak ada yang salah dalam rindu kita
Kita hanya berada dalam titian waktu yang berbeda
Nyatanya kau tidak lagi berkawan pada apa yang kunikmati kini
Aku tidak lagi bercerita tentang warna2 yang menemaniku
Dan kau merasa cukup ketika kau tau siapa aku dulu.

Kini aku kembali, tapi rasanya tak lagi sama
Memulai lagi dengan orang asing yang dulu rindunya selalu kutunggu.
Berjabat tangan dengan kenangan yang sebentar akan kita ukir.
Lalu menertawakan mimpi yang dulu ada dalam tidurku.
Memeluk rindu yang sekarang tak lagi sama.

Rabu, 06 Februari 2019

Berbahagialah

Ketidak bahagiaan melahirkan penuntutan, penuntutan melahirkan kekecewaan, kekecewaan melahirkan amarah, lalu amarah melahirkan dosa

Jadi bukan tanpa alasan di kitab suci selalu dikatakan... Berbahagialah.